Senin, 08 Oktober 2012

0 Pertemuan Singkat Part 12

ayah dan ibu sheila terlihat berdiskusi serius didalam kamar mereka membahas tentang perjodohanya dengan putra sahabat karib papanya.
"pa.. apakah tidak bisa kita tunda perjodohan aka kita sheila.."
"toh.. sheila juga masih kuliah. papa kan juga ngerti bagaiman respon sheila ketika ia tau perjodohanya. Apakah papa sudah memepertimbangkan dengan matang-matang.. sudah kah papa memikirkan dengan perasaan dan hatinya sheila pa..”

“ma.. bukanya saya egois dan tidak memikirkan prasaan sheila.. justru saya tlah memprtimbangkan hal-hal kemungkinan yang terjadi. Sudahlah ma.. mama tenang saja.. saya yakin seytelah mereak menikah sheila kan bisa menajdi istri yang baik dan mereak bisa langgeng.. kita doakan aja yang terbaik buat anak kita ma..”
“ma.. saat ini sheila lebih mengandalkan perasaanya makanya nanti jika dia sudah menikah pasti dia akan lebih memahaminya bahwa wanita itu yang dia butuhkan tidak hanya ungkapan cinta dan rayuan gombal semata perempuan itu butuh pria mapan dan yg bisa melindungi”.
“saya yakin nak miftah itu adalah lelaki yang baik selain itu ia baru saja menyelesaikan gelar masternya di michigan state univerity dengan predikat coumlode.”
“kita juga sudah lama mengenal nak mifta..”.
“intinya mama percayakan urusan satu ini pada papa.. jangan sampai hanya karena masalah ini kita berselelisih paham”.
‘sekarang tugas kita adalah bagaiman cara membujuk dan membuka hati sheila agar ia bisa menerima nak mifta dengan ikhlas..”.
“papa yakin mama bisa mebujuk sheila..”.
To be continue... (A.F.L)


Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

Search