nozha tak bisa melupakan percakapan dengan ibunya setahun yang lalu menjelang ia berangkat mrantau ke malang. kini, tak terasa ia sudah hampir dua tahun di malang. Nozha merasakan bagaimana susahnya hidup di kota malang. Bagaimana tidak sejak awal ia memutuskan untuk merantau ke malang uang sisa pendaftran masuk kampus UM dan medapatkan kos (universitas Negeri Malang) cukup untuk biaya dua bulan. Tidak seperti mahasiswa baru kebanyakan yasng masih meminta orang tua tapi tidak untuk nozha setelah satu bulan menikmati mnajdi mahasiswa dibulan berikutnya mau tidak mau nozha harus mencari pekerjaan sampingan untuk membiayai khidupanya sehari-hari. Ada kemauan pasti ada jalan. Setelah beberapa hari mencari pekerjaan akhirnay ia diterima bekerja di sebuah warung lesehan ayam bakar. Kebetulan nozha memdapatkan shift sore, jadi tidak mengganggu aktifitasnya sebagai mahsiswa.
“ayo nozh.. brangkat.. bair gak telat-telat amat”.
“kita sebelum barangkat ke seminar makan dulu bisa gak fan.. perutku laper nich”.
“boleh juga, tapi kita makan di warung sekitar brawijaya aja ya.. supaya nanti gak terlalu telat menapatkan ilmu dari bintang tamu”.
“emang siapa sich fan bintang tamunya” nozha penasaran
“udah.. entar kamu tau sendiri, itung-itung biar kamu penasaran”.
“alah gayamu fan fan, sok misterius man”.
“hahahhha.. , yaudah ayo kita cari makan dulu”.
To be continue... (A.F.L)
“ayo nozh.. brangkat.. bair gak telat-telat amat”.
“kita sebelum barangkat ke seminar makan dulu bisa gak fan.. perutku laper nich”.
“boleh juga, tapi kita makan di warung sekitar brawijaya aja ya.. supaya nanti gak terlalu telat menapatkan ilmu dari bintang tamu”.
“emang siapa sich fan bintang tamunya” nozha penasaran
“udah.. entar kamu tau sendiri, itung-itung biar kamu penasaran”.
“alah gayamu fan fan, sok misterius man”.
“hahahhha.. , yaudah ayo kita cari makan dulu”.
To be continue... (A.F.L)
0 komentar:
Posting Komentar